KOTA BOGOR || Kementerian Perhubungan secara serentak terus melaksanakan Program Padat Karya. Program padat karya yang melibatkan masyarakat ini sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo sebagai upaya mengurangi dampak ekonomi terhadap masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 lalu.
Namun sayangnya program padat karya yang dilakukan di terminal baranangsiang kota Bogor ini di isukan adanya orang ketiga dalam melaksanakan kegiatan tersebut dan adanya orang luar dari pemerintah kota Bogor.
Adapun isu yang beredar disalah satu media online Bogortimes.com pada Jumat lalu, Berjudulkan : “Warga Terminal Baranangsiang Diduga Tersingkir dari Proyek Padat Karya: Dugaan Nepotisme dan Titipan Tenaga Kerja Anggota DPR RI”.
Kepala terminal Moses Lieba Ary saat di kunjungi oleh awak media dikantornya Mengatakan. “Saya kembalikan dan saya pasrahkan lagi kepada masyarakat. Biar masyarakat yang menilai, Toh yang kami lakukan dan yang kami kerjakan bersama degan menteri perhubungan ini, melakukannya bersama-sama dengan masyarakat kota Bogor yang kami rekrut. dalam program padat karya ini juga kami ingin mempercantik terminal, agar terminal baranangsiang ini tetap menjadi ikon dan idola untuk masyarakat kota Bogor itu sendiri.” Ucapnya kepada wartawan. Rabu, (06/03/2024).
Lebih lanjut Dirinya mengatakan Dalam pemberitaan disalah satu media online itu kami kembalikan lagi kepada masyarakat yang menilai. Dan kami juga bersama menteri perhubungan by data dan orang yang kami undang pun semua warga kota bogor.
“Warga yang diambil kemarin dalam program padat karya adalah bukan warga Bogor Tengah semua, bukan warga Kabupaten Bogor atau di luar KTP Kota Bogor dan tidak ada salahnya kan mengambil warga Kota Bogor lainnya dicampur dengan beberapa warga kota Bogor lainnya.” Tambahnya
Dikatakan nya lagi, “Memang Ada yang kita lihat kerjanya tidak bagus dan kami berhentikan, dan itu kami tindak pungkiri. Bagai mana kerja mau bagus kalo kerja sedikit banyaknya meroko santai-santai. Dan kami juga memberhentikan juga banyak pertimbangan. Tapi kalo memang tidak bisa kerja buat apa kami kerjakan. mestipun gajinya itu tidak seberapa hanya 150 satu orang perhari.” Terangnya
Karna kami juga mempunyai waktu yang saya harus pertanggung jawabkan, kami mau pekerjaan tersebut di pegang oleh orang yang betul-betul bisa kerja dan layak kita berikan kepada program padat karya.
“Jadi kita tidak masukan orang orang yang dapat uang dari padat karya ini dibelikan untuk minum minuman keras, obat-obatan dan lainnya. Karna saya tau persis di sini dan juga laporan dari kepolisian. Saya ingin memberikan kepada orang yang tepat dan berguna untuk keluarganya.” Imbuhnya
Dirinya juga menjelaskan Pada Program Padat Karya khususnya di Lingkungan terminal baranangsiang ini jelas tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 73 Tahun 2018. Salah satu tujuan kegiatan ini dilaksanakan adalah untuk mengurangi pengangguran, memupuk rasa kebersamaan, gotong royong, dan meningkatkan peran dan membangkitkan kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat, serta penciptaan lapangan kerja melalui kegiatan pembangunan secara swakelola dan padat karya tunai.
Dalam pembaharui program padat karya dirinya menjelaskan, Akan membuat konsep menarik untuk baranangsiang Bersih dan berwarna.
“Saya sendiri sebagai kepala terminal baranangsiang akan membuat konsep menarik. dalam arti, dikarenakan APBN tidak bisa masuk untuk saat ini dan tidak bisa membangun sesuatu, paling tidak kita membuat Baranangsiang siang bersih, baranangsiang siang berwarna. Sehingga paling tidak para pengguna terminal sendiri untuk naik turun bisa merasa nyaman.” Terangnya
Dikatakan nya lagi oleh kepala terminal itu “Terkait isu masalah orang luar diperkerjakan dirinya mengatakan. Orang luar dalam kutipan apa ya.? Karna begini, yang kasih keterangan dalam berita tersebut itu juga orang luar kota bogor. Maksudnya orang luar kota Bogor apa diluar terminal? Itukan sudah jelas mas lihat KTP peserta nya.” Paparnya
“Saat menyinggung ibu Een, emang ibu Een orang mana. Orang Papua? Udah jelas ibu Een itu orang Bogor Tengah juga orang bawah. Saya jadi bingung dan gak ngerti, Tapi saya duga sih ada kepentingan” Lanjutnya
Ditanya soal adanya uang masuk 4 Milyar kepada Kepala terminal dirinya menjelaskan “Nah terkait anggaran 4 Milyar Kayanya harus di tanyakan lagi tuh sama yang bersangkutan yang berbicara, dari mana dia dapat informasi 4 Milyar itu, bisa gak di buktikan. karna kan anggaran juga sudah jelas dan bisa hitung berapa dan dikalikan berapa. Dan saya pastikan isu tersebut tidak benar.” Tutupnya
Red.